4 Bubur Ayam Paling Lezat Seantero Jakarta yang Mesti Kamu Coba
Kalau ada makanan paling enak selain ketoprak di dunia ini, mungkin makanan tersebut adalah bubur ayam. Saya adalah penikmat bubur sejati yang tidak terpengaruh oleh bagaimana cara makannya.
Kamu tim diaduk? Atau tim enggak diaduk? Buburnya akan tetap saya santap. Perdebatan mengenai cara makan bubur seolah-olah tidak pernah habis dibahas selama ini. Namun, bubur tetaplah bubur, comfort food nomor dua bagi saya setelah ketoprak.Walau bubur ayam di depan rumah saya sudah lebih dari cukup, beberapa tahun belakangan saya dipertemukan dengan banyak jenis bubur yang tak kalah enak. Ternyata, bubur banyak sekali jenisnya. Setiap daerah, bahkan negara, punya resep bubur andalannya masing-masing.
Bumbu, makanan pendamping, hingga tingkat kekentalan hasil bubur berbeda di setiap daerah. Kalian sudah tahu, kalau bubur ayam Cianjur dan Bandung berbeda takaran kecap manis dan kuah kuningnya? Belum lagi taburan emping atau cakwe yang mungkin belum tentu ada di bubur dari daerah lain.
Sebagai warga Jakarta, malu rasanya jika belum pernah berbagai macam bubur yang merepresentasikan masing-masing daerah asalnya. Ada bubur sehat dengan jamur, bubur ikan, bubur ayam bumbu kuning, dan bubur-bubur lainnya yang semua saya suka. Iya, saya secinta itu dengan makanan ini.
Lalu, di mana saja bubur enak di Jakarta? Ini dia empat bubur paling enak di Jakarta versi saya.
1. Bubur Barito
Sumber: eanindya.com
Racik sendiri buburmu di Bubur Barito. Setelah lelah cari parkir, peluh dibayar tuntas dengan semangkuk bubur yang tidak afdol jika langsung kamu makan begitu saja.
Kalau enggak dapat tempat duduk, makan di mobil saja. Saat buburnya datang, berikan sedikit kecap asin dan taburan lada untuk menambah rasa. Saya cinta dengan bubur dengan 'harta karun' berupa telur setengah matang di dalamnya.
Nikmat tiada tanding! Tambahkan cistik agar ada tekstur lain selain kelembutan buburnya. Hanya dengan Rp 18.000-Rp 20.000, kamu sudah bisa nikmati bubur ayam paling enak se-Jakarta Selatan.
Bubur Ayam Barito: Loksem Gandaria, Jl. Gandaria Tengah III No. 1, Gandaria, Jakarta
2. Bubur Cikini
Sumber: myeatandtravelstory.com
Sebetulnya, nama asli warung bubur ini adalah bubur H.R. Suleman, tapi langganannya biasa menyebutnya dengan panggilan 'burcik' alias Bubur Cikini. Alasan utama saya adalah kemudahan akses menjangkau warung bubur ini, karena letaknya sangat dekat dengan Stasiun Cikini.
Beberapa orang kurang menyukai bubur di sini karena menurut mereka ladanya terlalu banyak. Tapi menurut saya, all is good! Tak ketinggalan saya nikmati dengan telur ayam kampung sebagai pelengkap.
Bubur Cikini H. R. Suleman: Jl. Cisadane No. 121, Cikini, Jakarta Pusat
3. Bubur Ayam Monas
Kalau yang satu ini, luangkan waktu pagi hari karena kalau kamu ke sini pukul 9 pagi besar kemungkinan kamu akan kehabisan. Bubur ini memang jadi menu sarapan warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Selain bubur ayamnya, kamu harus coba juga sate dengan kecap yang saya belum tahu itu kecap apa, tapi rasanya membuat aneka sate menjadi semakin gurih.
Bubur Ayam Monas: Jl. Bendungan Hilir No.58D, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat
4. Bubur Kwang Tung
Bubur Kwang Tung adalah bubur encer khas Tiongkok yang rasa kaldunya juara. Gurih kaldunya hadir langsung dari udang dan ayam yang dimasak bersamaan dengan buburnya.
Bubur pesanan kalian akan datang dengan saus khas Bubur Kwang Tung yang berisi kecap asin dan rempah-rempah. Jika kepala sedikit pening, mungkin bubur ini yang cocok menemani waktu makan kamu. Yang lebih asyiknya lagi, Bubur Kwang Tung di Pecenongan buka 24 jam, lho!
Bubur Kwang Tung: Jl. Pecenongan No. 67I, Pecenongan, Jakarta.